Thursday, December 16, 2010

Lowongan Novelis

Palapa Holdings (PH) adalah sebuah community based company yang bercita-cita mewujudkan kembali kejayaan masa lalu dengan cara menyatukan Nusantara melalui produk (www.palapaholding.com). PH adalah perusahaan induk yang saat ini mempunyai 12 jenis usaha. Seluruh dividen akan dibagikan untuk kaum DHUAFA. PH berlandaskan Trisula Filosofi yaitu religius, kreatif dan berorientasi dhuafa. PH sedang merencanakan untuk Go Public. Saat ini PH dalam tahap pembentukan teamwork yang terdiri dari siapapun yang berminat sebagai person in charge baik full time maupun part time dalam bidang:


Novelis

Mempunyai latar belakang di bidang HUKUM


Persyaratan menjadi teamwork harus mempunyai gagasan bernuansa religius, kreatif dan unik untuk bersama-sama mewujudkan raksasa amal jariah ini.

Kirimkan CV dan aplikasi ke: spiritual.conceptor@gmail.com


…selet-selete yen mbesuk ngancik tutup ing tahun sinungkalan dewa wolu, ngasta manggalaning ratu bakal ana dewa ngejawantah apengawak manungsa, apa surya padha Bethara Kresna, watak Baladewa, agegaman Trisula Wedha, jinejer wolak-waliking jaman, wong nyilih mbalekake,wong utang mbayar, utang nyawa bayar nyawa, utang wirang nyaur wirang… (Jayabaya: 159)

Thursday, November 11, 2010

stall + craft fair


stall = to delay on purpose
craft fair = a marketplace selling handmade wares

Beer gut = perut buncit


Idiom beer gut = perut buncit.

Sunday, October 24, 2010

Jokes Beda Budaya?

Orang Amerika kentut bilang, "EXCUSE ME".
Orang Inggris kentut bilang, "PARDON ME".
Orang Singapore kentut bilang, "I'M SORRY".
Kalo Orang Indonesia kentut, pasti bilang, "NOT ME!! NOT ME!!"

Saturday, October 09, 2010

EDITOR A&A Media TV, News Contributor

Persyaratan :

* Laki-laki, usia max 26 tahun
* Pendidikan min. D3/S1 segala jurusan
* Fresh Graduated / Pengalaman min 1 tahun sebagai editor
* Good portfolio
* Kreatif, mampu bekerja tekanan waktu dan kerja yang ekstensif
* Mampu mengoperasikan computer seperti AVID Media Composer, ADOBE Photoshop & ADOBE Premier.


Kirimkan CV Anda ke alamat :

Jl. Tanah Baru No. 8 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210

Telp. (021) 53652816, 53652549

Email : news@akirahmedia.com & akirah.media.production@gmail.com

REPORTER Bloomberg BusinessWeek Indonesia

PT Indomedia is the publisher of Bloomberg BusinessWeek Indonesia. BusinessWeek Indonesia was founded in 2002 and has become a major force in business journalism in Indonesia.

On a commercial basis, the magazine has become hugely successful, and notes Nokia, BMW, Patek Philippe, Rolex, Boss, Dunhill, Jaguar, and HSBC amongst its advertising base.

Indomedia is currently looking for the following important position(s):

REPORTER

With the following qualification;

* S1 Degree or higher, preferably from a Faculty of Communication, department of Journalism.
* Creative, having initiative, and able to communicate
* A minimum of 5 ( five ) years of experience as a reporter
* Possessing good analytic and conceptual abilities
* Fluent in English (spoken and written)
* Broad minded, having initiative, a fast learner & possessing personal integrity.
* Able to work under pressure and meet deadlines
* Able to work as part of a team.


Qualified candidates are requested to submit a comprehensive resume, contact number and recent photograph to: recruitment.bwi@gmail.com (subject : Reporter ) by Oct 30th̢۪10

EDITOR Penerbit Erlangga

Penerbit Erlangga adalah perusahaan penerbitan berskala nasional membutuhkan segera SDM yang handal untuk posisi :

EDITOR

Kualifikasi :

* Pria/Wanita, usia maksimal 30 tahun
* Pendidikan Minimal S1/S2 Semua Jurusan
* IPK minimal 3,0 dengan skor TOEFL minimal 550
* Dapat bekerja secara individu dan team
* Berpengalaman sebagai Editor Buku Perguruan Tinggi atau Buku Pelajaran lebih diprioritaskan


Lamaran lengkap + CV, Pas Foto harap dikirimkan ke e-mail :

sdm.pusat@erlangga.net

Atau dikirim langsung ke :

HRD PT. PENERBIT ERLANGGA

Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas Pasar Rebo Jakarta 13740

LANGUAGE EDITOR / EDITOR

Kualifikasi :

* Wanita, usia 21-30 tahun
* Berpenampilan menarik dan terbiasa memakai make-up baik untuk sehari-hari maupun acara khusus
* Aktif berbahasa Inggris lisan maupun tulisan
* Bersedia kerja full time
* Lulusan min.S1, diutamakan jurusan Sastra
* Pengalaman kerja min.2 tahun
* Tertarik akan dunia Beauty / Fashion / Lifestyle
* Mampu bekerja sesuai dengan deadline
* Mampu menulis artikel Beauty / Fashion / Lifestyle dengan bahasa yang mudah dipahami
* Menguasai isu terkini yang terjadi seputar Beauty / Fashion / Lifestyle
* Memiliki networking luas
* Memiliki kreatifitas yang tinggi, proaktif dan berkomunikasi baik
* Mampu bekerja dalam team work
* Bersedia bekerja Sabtu dan Minggu untuk melakukan liputan yang diadakan pada akhir minggu
* Memiliki attitude / sikap yang baik

Kirimkan Surat Lamaran, CV dan Pasfoto terakhir ke email :

hrd@mediamillenia.com

Atau

Bagian HRD
PT. Femalindo Media Sejahtera
Jl. Raya Pasar Jumat No. 2-3 Lebak Bulus
Jakarta 12440

ENGLISH WRITER AND EDITOR

MillionaireAsia Indonesia, Cosmetics Surgery & Beauty, Mind +, & ICBC magazine are seeking full-time employment as:

ENGLISH WRITER AND EDITOR

Qualifications:

* Must have the minimum experience of 2 years in the similar position
* Has an excellent English speaking and writing flair
* Possess vast knowledge on lifestyle and educational issues
* Be able to meet tight deadlines
* Possess minimally an undergraduate degree (S1)

Please send your CV, resume, photo, expected salary, and a sample of your unedited writing (500 words minimally) to:
info@millionaireasia-id.com
cc: jag_117@yahoo.com

FREELANCE JOURNALIST

FREELANCE JOURNALIST (Code : FJ)

Qualifications :

* Fresh graduates are welcome or minimum 7th semester in any dicipline
* Have knowledge and interest in online journalism and ability in writing
* Must have smartphone or notebook with internet connectivity
* Willing to be assigned on shifting schedule
* Proactive, fast learner, challenger, creative
* Good personality, good team work


You can simply send your application and CV and an example of your original writing or porfolio (for Editorial Area, Copy Writer, Wed Designer), not more than 300kb; to rekrutmen-megaportal@kompas.com Please write down the position name you wish to apply as your email subject.

Thursday, September 02, 2010

Reuni di Tilburg The Netherlands


Kakak2 alumni reuni di Jakarta atau di Tilburg, Belanda?

Sunday, August 08, 2010

Lowongan Writer / Journalist

TIGA VISI UTAMA, PT

URGENTLY REQUIRED

A fast-growing media company is looking for motivated individuals to fill in the following positions:

Writer / Journalist

Qualifications:

* Min 3 years experience in publication industry (Magazine)
* Min S-1 from reputable university
* Excellent networking and client database
* Willing and able to travel
* Fluent in English


Please send your current CV and photograph to: hrd.mpgmedia@ gmail.com

by September 10, 2010.

Lowongan Executive Editor

TIGA VISI UTAMA, PT

URGENTLY REQUIRED

A fast-growing media company is looking for motivated individuals to fill in the following positions:

Executive Editor

Qualifications:

* Min 3 years experience in publication industry (Magazine)
* Min S-1 from reputable university
* Excellent networking and client database
* Willing and able to travel
* Fluent in English


Please send your current CV and photograph to: hrd.mpgmedia@ gmail.com

by September 10, 2010.

Lowongan: Assistant Manager Training

PT. PHAROS INDONESIA, pharmaceutical company with has established in 1971, the one of big pharmacy industries in Indonesia, especially in ethical field. Try to be come Indonesia’s fastest growing pharmaceutical company with the orientation towards customer’s satisfaction, looking for candidates to fill the following position:


Assistant Manager Training

Qualifications:

* Male/ Female, max. 30 years old
* Min. Bachelor degree in any discipline ( Master degree are preferable)
* Having abillity in presentation skilling, training knowledge & medical knowledge
* Having experinces min. 5 years as Supervisor in Training Area


Please send your application, cv and recent photograph to:

PT. PHAROS INDONESIA

Jl. Limo No. 40 Permata Hijau, Kebayoran Lama

Jakarta Selatan

Email: recruitment@ pharos.co. id

Lowongan SENIOR COPYWRITER

Fastcomm is an established, integrated marketing communication agency that engages in media communications services, with the vision of "Spreading the values of kindness for the benefit of society". It began with activities of the Public Service commercials that eventually developed into a business entity, including those of effective, innovative, measurable and targeted Communications, Creative and Media Strategies.

We are now seeking for professionals to join our team as:

SENIOR COPYWRITER (Code: SCW)

Qualification:

* Bachelor Degree
* A minimum three years of experience as Copywriter in advertising company.
* Ability to work in conceptual thinking, wide knowledge, creative in making up new ideas.
* Fluency in English both written and oral.
* Have interest personal and communication skills.


If you have the above requirements, please email your application letter, resume and recent photograph not later than 2 (two) weeks to:

recruitment@ fastcomm. co.id

Lowongan Penulis

erusahaan yang bergerak dibidang Advertising membutuhkan posisi :


PENULIS

Kualifikasi:

* Pria, maks 28 tahun
* Min. S1 segala Jurusan
* Menguasai bahasa Inggris
* Pengalaman sebagai reporter/penulis di media massa/editor penerbitan buku min.2 tahun
* Mampu melakukan reportase ke lapangan
* Terbiasa bekerja dalam tekanan



Kirim contoh tulisan dengan topik TransJakarta dan masalah transportasi di
Jakarta dan cv lengkap ke: bintangst@yahoo. com

Lowongan ENGLISH WRITER AND EDITOR

ENGLISH WRITER AND EDITOR

Qualifications:

* Must have the minimum experience of 2 years in the similar position
* Has an excellent English speaking and writing flair
* Possess vast knowledge on lifestyle and educational issues
* Be able to meet tight deadlines
* Possess minimally an undergraduate degree (S1)
* Fluent in spoken & written English is a must and knowledge of other foreign language is an advantage

Please send your CV and recent picture to :

hrd@phoenix. co.id

Sunday, July 11, 2010

Alumni Dimuat di Kompas






Minggu 11 Juli 2010, ada alumni Sastra Inggris dimuat di Kompas. Dialah Ratih Kumala, blognya di http://ratihkumala.com. Dikenal sebagai penulis novel, skenario, dll.

Friday, May 07, 2010

Bahasa Duka Cita


Di koran, tv, majalah, sering dijumpai ungkapan duka cita. Terkadang kita tidak tahu asalnya. Misal, RIP. tahunya Rest In peace. Berikut ini rubik bahasa di Kompas yang membahas isu terkait.

Bahasa dan Kematian

Jumat, 7 Mei 2010 | 03:03 WIB

SAMSUDIN BERLIAN

Muslim menyebut Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun (Quran 2:156, ”Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepadaNya kita kembali”—terjemahan HB Yassin) bila mendengar tentang kematian seseorang. Ketika kemalangan tiba, seorang Muslim berserah kepada Allah dan bersyukur atas segala apa yang dia terima, pahit sekalipun, dan tetap bersabar.

Kristen Katolik umum memajang RIP (Requiescant in pace ”semoga dia (mereka) beristirahat dalam damai”) di batu nisan. Ini bagian dari doa penguburan: Anima eius et animae omnium fidelium defunctorum per Dei misericordiam requiescant in pace ”semoga jiwanya dan jiwa-jiwa orang beriman yang sudah meninggal beristirahat dalam damai karena belas kasih Tuhan”.

Kristen Protestan biasanya mengutip ungkapan ”pulang ke rumah Bapa” mengikuti ucapan Yesus dalam Yohanes 14:2, ”Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu”.

Bagi Buddhis, kematian adalah kelanjutan hidup ini, suatu titik berangkat baru, bergantung pada karma atau kamma (sebab yang menentukan vipaka atau akibat dalam prinsip universal kausalitas), menuju entah nirwana (damai sempurna, tanpa-duka, tanpa-reinkarnasi) atau kelahiran kembali di dunia ini, serta merupakan peringatan bagi semua manusia akan kefanaannya.

Di Bali Hindu, Ngaben atau Pitra Yadnya, upacara suci untuk arwah manusia yang sudah meninggal, mempercepat pengembalian jasad lewat meralina (kremasi) kepada Pancamahabhuta atau lima unsur alam: akasa (eter), bayu (udara), teja (api), apah (air), dan pertiwi (tanah).

Tradisi dan ungkapan berbeda tentulah biasa di Nusantara beratusan suku bangsa dengan budaya bermacam ragam. Segala upaya menjunjung harmoni, tenggang rasa, solidaritas, dan kerukunan justru baru punya arti dalam konteks kepelbagaian itu. Namun, pada akhirnya yang berlaku bukanlah ”maut menyetarakan yang tinggi dan yang rendah” melainkan ”sampai maut memisahkan kita”.

Tiada cermin lebih paripurna yang menampilkan keterpisahan manusia beragama daripada kompleks perkuburan di Indonesia. Kapling-kapling kuburan yang dipilah-pilah berdasarkan agama membuktikan kebersatuan parsial pemeluk agama dan keterpisahan global umat manusia. Mereka lebih nyaman hidup dan mati dalam kelompok-kelompok kebenaran daripada dalam kemanusiaan universal. Tidak ada rasionalisasi atau apologetika yang bisa menyembunyikan kebenaran ini—bahwa manusia Indonesia lebih menjunjung keyakinannya daripada kemanusiaannya.

Dialog antarkeyakinan tak putus-putus (baru saja Indonesia mengirim delegasi untuk mengikuti dialog antariman di Madrid, Spanyol), toh masing-masing akan menuju pelabuhan kekal berbeda. Paling tidak, dalam perjalanan terakhir, masing-masing menuju kapling kuburan atau tempat kremasi berbeda.

Mungkin sebenarnya yang dianut sebagian besar orang Indonesia adalah bahwa ada aneka surga dan nirwana, tetapi satu neraka.

SAMSUDIN BERLIAN Peminat Semantik

Thursday, April 29, 2010

irilah Gelar Konselor


Hari ini rubik bahasa di kompas mengupas istilah gelar. Mudah-mudahan berguan buat teman-teman yang sibuk menerjemahkan sehingga emndapat istilah yang pas dan benar.

Sekali peristiwa seorang diplomat Indonesia menelepon rekannya sesama diplomat, ”Aku sekarang sudah counsellor, lo. Kamu bagaimana?” Dari seberang telepon rekannya menjawab, ”Oh, selamat, ya, aku sendiri masih sekretaris I.”

Percakapan dua diplomat itu menunjukkan bahwa diplomat yang satu telah naik gelar diplomatiknya menjadi counsellor, sedangkan diplomat yang satunya lagi masih sekretaris I, satu tingkat di bawah counsellor.

Gelar diplomatik memang agak asing bagi mereka yang tidak mengetahui seluk-beluk gelar atau pangkat diplomat. Seseorang secara resmi menyandang status diplomat bila telah memenuhi beberapa syarat tertentu, seperti pendidikan akademis dan pendidikan khusus diplomat yang harus diikuti oleh calon diplomat untuk menjadi diplomat. Di Indonesia diplomat karier dibina dan dididik oleh Kementerian Luar Negeri.

Bila seseorang sudah lulus dari pendidikan khusus diplomat, maka sejak saat itulah ia berstatus sebagai pejabat diplomatik/diplomat dan memperoleh gelar diplomatik di samping pangkat/golongan-ruang sebagai pegawai negeri sipil.

Tingkatan gelar diplomatik berlaku sama di dunia internasional: delapan jenjang. Dalam bahasa Indonesia gelar diplomatik paling tinggi hingga paling rendah adalah duta besar, minister, minister counsellor, counsellor, sekretaris I, sekretaris II, sekretaris III, dan atase. Dapat kita lihat bahwa sebagian istilah gelar masih dalam bahasa asing: counsellor, minister counsellor, dan minister; sedangkan jenjang gelar lainnya sudah dibahasa-indonesiakan, yakni atase (berasal dari kata atache), sekretaris III (third secretary), sekretaris II (second secretary), sekretaris I (first secretary), dan duta besar (ambassador).

Mungkin tak mudah bagi pemerintah mencari terjemahan yang tepat sesuai dengan status, lingkup, dan tugas diplomat untuk istilah yang masih asing tadi. Sebagai perbandingan, seorang diplomat Malaysia pernah menerangkan kepada saya bahwa di Malaysia gelar diplomat sudah dibahasa-malaysiakan semua. Counsellor adalah penasihat, minister counsellor adalah penasihat menteri, dan minister adalah menteri. Memang terasa aneh, bukan? Namun, bagi Malaysia, istilah yang sudah dimalaysiakan tersebut bukan hal yang aneh lagi.

Bagi Indonesia, istilah penasihat sebagai terjemahan counselor tidak begitu asing. Namun, istilah penasihat menteri untuk minister counsellor, dan menteri untuk minister memang tepat secara harfiah, tetapi bila digunakan dalam khazanah diplomatik tentu saja terasa rancu dengan istilah menteri yang mengingatkan kita pada jabatan menteri dalam kabinet.

Pernah ada pikiran menggunakan istilah penasihat untuk counsellor (sama dengan Malaysia), penasihat utama untuk minister counsellor, dan duta untuk minister. Istilah duta di sini berstatus lebih rendah satu tingkat dengan duta besar sebagai kepala perwakilan setingkat KBRI. Namun, sejauh ini wacana itu belum dianggap pas oleh kalangan diplomat Indonesia.

Demikianlah, hingga kini istilah counsellor, minister counsellor, dan minister masih dipakai dalam tata persuratan atau laporan diplomatik dalam bahasa Indonesia. Bisakah pakar bahasa kita mencarikan istilah Indonesia yang tepat untuk sebutan itu?

Pramudito Mantan Diplomat

Monday, March 29, 2010

Semangat Menulis Rosihan Anwar


Saya pribadi sangat suka tulisan Rosihan Anwar di koran. Biasanya Beliau menulis tentang tokoh yang meninggal. Obituari. Tulisannya sangat enak dibaca, karena Beliau merupakan pelaku sejarah juga. Dibumbui pengalaman pribadi bersama tokoh yang ditulis dalam obituari, membuat tulisan menjadi hidup, aktual, dan khas. Inilah yang merupakan nilai plus tulisan Beliau.

Berikut ini liputan Kompas tentang semangat menulis Rosihan Anwar.
Sebagai wartawan, tulisan-tulisan Rosihan Anwar tersebar di berbagai media. Usia 87 tahun tidak mampu menyurutkan semangatnya untuk menulis. Dia tetap aktif berkegiatan, meliput, menulis buku, menghadiri berbagai diskusi dan bedah buku, serta mendatangi banyak undangan.

Namun, usia pula yang membuat fisik Rosihan tak lagi sekuat dulu. Belakangan ini dia mulai sakit-sakitan. Terkadang tekanan darahnya naik dan ini membuat dia merasa kliyengan. Pada lain waktu, dia merasa napasnya sesak. Tetapi, meski mulai kerap merasa sakit, hal itu tak menghambat produktivitasnya.

Akhir tahun lalu, dia pergi ke Eropa. Rosihan meliput sampai ke Belanda. Kegiatan ini membakar semangatnya. Ia pergi ditemani putrinya, dr Naila Karima Anwar, menantunya dr Robby, serta sejarawan Rusdi Husein yang juga dokter.

”Desember 2009, saya diundang Radio Netherland Wereldomroep. Selama 10 hari saya di Belanda. Sebelum berangkat saya check up. Dokter paru-paru mengizinkan saya pergi, tapi dokter jantung melarang karena tekanan darah saya tinggi. Seminggu kemudian saya check up lagi, tekanan darah saya normal, maka berangkatlah....”

Di Belanda, ia mengenang kembali masa liputan 60 tahun lalu ketika Konferensi Meja Bundar (KMB) berlangsung 23 Agustus-2 November 1949. KMB itu membahas penyerahan kedaulatan dari Kerajaan Belanda kepada Negara Federal Republik Indonesia Serikat, 27 Desember 1949. Rosihan pun menyempatkan diri ke Paris untuk bernostalgia.

Sepulang dari Belanda dan Perancis, banyak tulisan ia hasilkan. ”Saya harus tetap mencari uang. Meski memang anak dan cucu saya memberi uang kepada Ibu Rosihan, tetapi saya tetap harus bertanggung jawab. Ini agar dapur ngebul,” ujarnya.

Ia menulis untuk harian Kompas sebanyak 16 halaman kertas kuarto tik dua spasi. Ia menulis artikel itu selama dua hari.

”(Hasil liputan itu) di Suara Pembaruan dimuat empat kali, Pikiran Rakyat dimuat tujuh kali, dan Rakyat Merdeka dimuat 10 kali. Untuk artikel di satu surat kabar itu, saya menulisnya masing-masing dua hari. Semua saya tik dengan mesin tik karena saya ini gaptek (gagap teknologi) ha-ha-ha,” ujar Rosihan.

Rencananya, semua tulisan hasil liputan Rosihan selama di Eropa itu akan dibukukan Penerbit Kompas. Buku itu akan diluncurkan pada ulang tahunnya yang ke-88 tanggal 10 Mei 2010.

Ingatan kuat

Selain semangat menulisnya yang tak menyurut, hal istimewa lain dari Rosihan adalah ingatannya yang kuat. Tentang ingatan itu, katanya, ”Saya sebenarnya enggak bisa menghafal nama-nama orang Jawa yang panjang-panjang. Kalau ingatan saya dinilai kuat, itu karena my mind is busy! Setiap hari saya sibuk berpikir, apa yang mau saya tulis hari ini?”

Sekarang ia sedang memikirkan rencana buku ”Sejarah Kecil—Petite Histoire Indonesia” jilid keempat. Ia akan menulis tentang drama keluarga dalam buku tersebut.

Rosihan lalu bercerita tentang keterkaitan mesin tik dengan kelancaran ide menulisnya.

”Kalau mendengar bunyi tik... tik... tik... pikiran saya jalan. Saya punya laptop juga, tapi kalau ngetik enggak keluar bunyinya dan saya harus mengecek di layar komputer, itu mengganggu saya. Ini membuat ide dalam kepala saya buyar. Lalu saya berikan laptop saya untuk cucu,” katanya.

Agar dapat terus beraktivitas, Rosihan menyadari kesehatan memegang peran penting. Karena itu, ia rutin melakukan pemeriksaan kesehatan sekali dalam setahun.

”Dua anak saya (berprofesi) dokter. Mereka yang mendorong saya untuk memeriksa kesehatan secara rutin,” ujarnya.

”Selain menjaga kesehatan, saya terus berpikir bagaimana tetap mendapatkan penghasilan. Apalagi, sekarang saya sering sakit dan perlu uang yang tidak sedikit untuk menjaga kesehatan. Untuk sekali CT-Scan, misalnya, sudah menghabiskan Rp 4,5 juta. Belum lagi Ibu Rosihan (istrinya), setahun ini sakit osteoporosis,” ujarnya.

Tentang menjaga kesehatan, Rosihan berpendapat, pikiran yang tenang berkontribusi pada kondisi fisik seseorang. Karena itulah dia selalu memilih bahan bacaannya. Ia menyukai buku-buku sejarah, membaca koran terutama pada judul beritanya, sedangkan tulisan para pakar ia lewati agar tak membebani pikiran.

”Saya sudah tahu mereka (pakar) menulis apa, mau bercerita tentang apa. Saya lebih suka menonton televisi, siaran luar negeri, seperti BBC, CNN, dan Fox, itu bisa memenuhi rasa ingin tahu saya. Informasi itu membuat saya tak ketinggalan zaman,” katanya.

Rosihan juga rajin berolahraga. Setiap hari, seusai shalat Subuh, dia berjalan kaki di kawasan sekitar rumahnya.

”Saya berjalan kaki sambil berzikir, 45 menit cukuplah. Saya sudah berkeringat. Biarpun hujan, saya tetap jalan kaki dengan memakai payung. Kata dokter, jalan kaki itu bagus untuk metabolisme tubuh dan pengaturan napas,” katanya.

Pola makan pun dia jaga. ”Makan itu jangan berlebih, jangan sampai kekenyangan. Saya banyak makan sayur, buah, dan ikan,” kata Rosihan.

Bersyukur

Produktivitas dan semangat menulis yang ditunjukkan Rosihan mempunyai sejarah panjang. Dia menjadi penulis lepas untuk berbagai media setelah surat kabar yang ia dirikan, Pedoman, diberedel.

Pemberedelan Pedoman yang sampai tiga kali pun tak menghentikan semangatnya menulis. Pedoman pertama kali diberedel Pemerintah Belanda pada 29 November 1948, lalu diberedel Pemerintah Orde Lama (Soekarno) pada 7 Januari 1961, dan terakhir diberedel oleh Pemerintah Orde Baru (Soeharto) tanggal 18 Januari 1974.

”Saya habis... bis! Oplah Pedoman saat diberedel tahun 1961 itu 42.000. Waktu diberedel tahun 1974, oplahnya 45.000,” cerita Rosihan yang menerima penghargaan Bintang Mahaputra III.

Sejak tak ada lagi Pedoman, Rosihan lalu menjadi penulis lepas. Ia tak hanya menulis untuk media dalam negeri, tetapi juga media asing, seperti majalah Asia Week, Hongkong; The Straits Times, Singapura; New Straits Times, Kuala Lumpur; The Hindustan Times, New Delhi; Het Vriye Volk, yang diterbitkan di Belanda; dan The Melbourne Age, Australia.

”Teman-teman memberi saya kesempatan menulis. Tetapi, saat umur mencapai 60, saya tak boleh lagi menulis. Ada aturan di luar negeri, orang berusia 60 dianggap tak bisa menulis. Padahal, saya belum pikun ha-ha- ha,” kata Rosihan, yang pada Hari Pers Nasional di Palembang, Februari lalu, mendapat penghargaan Spirit Jurnalisme dan hadiah uang Rp 25 juta.

Ia menjalani hidup dengan bersyukur. Ia mengingat pesan dalam satu episode Oprah Winfrey Show: paling penting dalam hidup adalah jujur pada diri sendiri, bersyukur setiap hari, mengubah hidup (berjuang), menolong orang lain, dan berpikir positif. (by Elok Dyah Messwati, kompas)



ROSIHAN ANWAR

• Lahir: Kubang Nan Dua, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, 10 Mei 1922

• Istri: Siti Zuraida (86)

• Anak:
- dr Aida Fathya Anwar (60)
- Omar Luthfi Anwar (58)
- dr Naila Karima Anwar (56)
- Cucu 6 orang dan Cicit 2 orang

• Pendidikan:
- Hollandsch Inlandsche School (HIS), Padang, Sumatera Barat, 1935
- Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Padang, 1939
- Algemeene Middlebare School (AMS) Bagian A II, Yogyakarta, 1942

• Pekerjaan antara lain:
- Pemred ”Pedoman”, 1948-1961 dan 1968-1974
- Pengajar dan Penatar Jurnalistik, 1970-an
- Wartawan koran ”Merdeka”, 1945-1946 - Pendiri/pemimpin majalah mingguan ”Siasat”, 1947-1957
- Pemred majalah bulanan ”Citra Film”, 1981-1982

• Penghargaan, antara lain:
- Bintang Mahaputera Utama III, 1973
- Pena Emas PWI Pusat, 1979
- Third ASEAN Awards in Communication, 1993
- Bintang Aljazair, 2005
- Penghargaan Spirit Jurnalisme-HPN, Februari 2010

Tuesday, March 02, 2010

Jurnalis vs Sindrom Kelelahan Kronis


Willetton, Theda Myint adalah jurnalis investigasi yang ceria, cantik dan lincah. Saat melakukan perjalanan ke Inggris dalam tugasnya 9 tahun lalu, Theda terkena varian flu Hong Kong. Sejak saat itu si jurnalis tak berdaya melawan sindrom kelelahan kronis. Bicara sepatah kata pun membuatnya kelelahan luar biasa.

Selama 9 tahun ini, Theda tidak mampu untuk hidup normal akibat terkena myalgic encephalomyelitis atau sindrom kelelalahn kronis (ME/CFS).

Tapi tahun lalu semuanya menjadi lebih buruk karena ia hanya bisa tidur seperti terikat di atas kasur. Keluarga memiliki satu harapan terakhir yaitu mengirim Theda ke Inggris dan Belgia untuk mendapatkan pengobatan terbaru atau setidaknya membantu Theda mendapatkan sisa hidupnya kembali.

Saat ini ia tidak bisa melangkah keluar rumah, tidak mampu berbicara lebih dari beberapa detik, tidak dapat mentolerir lampu dan bunyi-bunyi, tidak dapat mengingat apa yang terjadi beberapa menit lalu serta tak mampu hidup seperti layaknya orang normal.

"Terimakasih banyak sudah datang," ujar Theda yang dikunjungi rekan-rekannya, seperti dikutip dari SMH, Selasa (2/3/2010). Tapi setelah mengucapkan kata tersebut, ia sudah mengalami kelelahan dan tidak bisa melakukan apapun.

Theda (34 tahun) mengalami salah satu bentuk dari penyakit myalgic encephalomyelitis atau lebih dikenal sebagai sindrom kelelahan kronis (ME/CFS). Meskipun kedua istilah ini bisa merujuk ke berbagai penyakit, tapi masih sedikit orang yang mengetahui dan memahami penyakit ini.

Kasus yang terjadi pada Theda tergolong parah. Hingga kini tidak ada data statistik yang pasti mengenai berapa banyak orang yang terkena penyakit ME/CFS, tapi sebagian besar mengalami kegagalan berbagai organ.

"Saya diberitahu bahwa kondisi Theda mirip dengan penderita AIDS yang dua minggu lagi akan meninggal. Hal ini sangat menyakitkan hati saya, terlebih Theda harus kehilangan hidupnya," ujar sang ibu Carol Adams.

Theda yang bekerja di WAtoday.com memiliki mimpi menjadi wartawan investigasi dan bekerja di BBC, tapi karena kondisinya yang semakin memburuk ia terpaksa harus melepaskan mimpi-mimpinya tersebut.

Berat badan Theda pun turun hingga 37 kg sekitar 6 bulan yang lalu, interaksi utamanya adalah mendengarkan buku audio dan Maggie anjing pudel kesayangannya yang tak pernah jauh dari sisi Theda.

"Hal yang mengerikan adalah dokter tidak mempercayai penyakit yang diderita Theda begitupun dokter spesialis. Berbagai resep obat psikiatri dan latihan lainnya hanya membuat kondisinya semakin buruk," ujar Adams.

Sang ibu bercerita dulu ada satu obat yang tampaknya berhasil untuk Theda. Tapi ketika Ny Adams pergi lagi untuk mendapatkan obat tersebut lebih banyak, ia diberitahu bahwa Theda tak memenuhi syarat karena penyakit yang dideritanya tidak tepat dengan obat tersebut. Theda akhirnya dibawa ke rumah sakit. Tapi tanpa sadar seorang dokter mungkin menyelamatkan hidupnya.

"Dia menggunakan plester obat penghilang rasa sakit dan kami tidak tahu, tapi ia mendapatkan reaksi dari obat itu. Dia menjerit kesakitan tapi mungkin dapat menyelamatkan hidupnya," ujar Adams.

Plester tersebut diberikan oleh Graham, seorang ahli gizi klinis dan direktur WA ME/CFS Society support group dan juga penderita ME/CFS. Ia bertemu Theda sekitar dua tahun lalu, tapi ia segera mengenali perawatan apa yang dibutuhkan oleh Theda.

"Mungkin hanya ada beberapa dokter di seluruh dunia yang benar-benar memiliki keahlian untuk menangani kasus seperti ini. Para pakar internasional memiliki berbagai metode yang digunakan, sangat mungkin ia bisa pulih dari penyakit ini meskipun banyak obat yang hanya bisa diakses melalui apotek internasional," ujar Graham.

Meskipun Graham tidak bisa berbicara lebih dari 5 menit dengan Theda, namun ia telah melakukan kontak dengan para profesional medis di seluruh dunia untuk mencari pilihan pengobatan yang terbaik bagi Theda.

"Saya ingin mempercayai peluang itu, tapi saya pernah membaca bahwa hanya ada 3-5 persen kesempatan saja untuk kasus yang sangat parah. Tapi saya tetap berusaha untuk optimistis," ujar Adams.

Penyakit ME/CFS umumnya terjadi pada orang dewasa, tapi kini ada juga anak kecil usia pra sekolah yang mengalaminya. Kasus seperti ini umumnya empat kali lebih sering terjadi pada kaum perempuan dibandingkan laki-laki, namun hingga kini belum ada data statistik yang jelas.

Gejala yang timbul untuk penyakit ME/CFS bervariasi pada setiap orang. Tapi gejala umumnya adalah tiba-tiba merasa letih yang parah terutama setelah sakit seperti flu, tidur tidak nyenyak, otot dan sendi nyeri tapi tanpa ada pembengkakan, intensitas dan pola sakit kepala yang berubah, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau ketiak serta tidak mampu berkonsentrasi.

Sindrom kelelahan kronis telah menyerang jutaan penduduk dunia.Pasien yang menderita sindrom kelelahan kronis biasanya mengalami gejala demam, sakit kepala, rasa ngantuk dan kekelahan fisik yang lama rata-rata 6 bulan atau lebih.

Sebelumnya ilmuwan dari Amerika Serikat berhasil menemukan terobosan penting, menjawab apa yang menjadi penyebab penyakit sindrom kelelahan kronis. Sebuah virus tunggal jenis retrovirus yang dikenal sebagai XMRV ternyata memainkan peranan dalam penyakit ME ini.

Vera Farah Bararah

Sunday, February 21, 2010

Mendadak Bisa Bicara Aksen Bahasa Asing, Ciri Penderita FAS

Bingung, begitulah kebanyakan reaksi penderita foreign accent syndrome (FAS) atau sindrom aksen bahasa asing. Mendadak dirinya bisa berbicara dengan aksen bahasa asing padahal selama ini tidak pernah tahu gaya bahasa seperti itu.

Orang yang mendengarnya pun bakal ikut kebingungan kenapa suami, istri, anak atau sahabat terdekatnya tiba-tiba berbicara dengan aksen negara yang sama sekali belum pernah dikunjungi atau didengarnya.

Jangan bingung dulu, karena memang ada penyakit FAS ini. FAS ini terjadi karena adanya gangguan otak yang sangat jarang terjadi yang menyebabkan penderitanya bisa berbicara seolah-olah dirinya berasal dari negara asing itu.

Penyebabnya bisa karena luka di kepala atau pernah mengalami stroke. Namun ada juga yang melaporkan penyebab lainnya akibat multiple sclerosis dan kelainan lain yang dalam beberapa kasus penyebabnya tidak jelas teridentifikasi.

Seperti yang dialami perempuan bernama CindyLou Romberg yang tiba-tiba gaya bicaranya terdengar seperti berasal dari sejumlah negara eksotis di dunia.

Kadang-kadang ia bisa berbicara bahasa Rusia, Jerman atau menggunakan bahasa Swedia. Padahal dirinya tidak pernah meninggalkan kota kelahirannya di Port Angeles, Washington atau mempelajari bahasa-bahasa asing tersebut.

Dokter menyebut hal yang dialami oleh Romberg ini sebagai Foreign Accent Syndrome (FAS). Hal yang terjadi pada Romberg diduga berhubungan dengan kecelakaan yang dialaminya tahun 1981.

Saat itu Romberg mengalami depresi patah tulang tengkorak akibat jatuh dari truk yang sedang bergerak. Setelah pulih dari cedera otak yang parah, dirinya berusaha untuk bisa berbicara secara normal selama 2 tahun dan sempat kehilangan suara selama beberapa hari. Ketika suaranya sudah kembali, ia memiliki FAS tersebut.

"Kemungkinan ia mengalami episode kecil penurunan suplai darah ke otak selama proses penyembuhannya untuk menghindari cedera tambahan, hal ini menyebabkan dirinya mengalami FAS," ujar ahli saraf Julius Fridriksson, seperti dikutip dari ABCNews, Senin (22/2/2010).

Fridriksson mengatakan FAS bisa berasal dari sebuah trauma atau benturan yang terjadi di bagian otak sebelah kiri yang bertanggung jawab terhadap kemampuan seseorang berbicara.

Secara medis tidak ada yang salah dengan kondisi tubuhnya, hanya saja penderita bisa berbicara menggunakan bahasa asing tanpa pernah berkunjung atau mempelajari bahasa tersebut.

"Bagaimanapun kondisinya saya tetap merindukan suara saya yang dulu, suara yang telah bersama saya selama 49 tahun dan telah menjadi bagian dari diri saya. Tapi kini hal yang terpenting adalah saya sehat dan masih bisa beraktivitas dengan baik," ujar Romberg.

Ucapan yang dikeluarkan oleh penderita FAS dapat berubah dalam beberapa waktu, perubahan intonasi dan penempatan lidah yang berbeda sehingga terdengar asing. Ucapan yang dikeluarkannya tetap bisa dimengerti meski tidak selalu terdengar teratur.

Kasus FAS yang telah didokumentasikan di seluruh dunia berbeda-beda, ada yang berubah dari aksen Jepang ke Korea, Inggris ke bahasa Perancis atau bahasa Spanyol ke bahasa Hungaria.

Beberapa perubahan gaya bicara yang umum terkait dengan FAS meliputi:

1. Kesalahan berbicaranya bisa diprediksi.
2. Adanya penggantian, penghapusan atau distorsi dari huruf konsonan.
3. Kesalahan dalam pengucapan misalnya 'bike' menjadi 'pike'.
4. Adanya distorsi, perpanjangan atau subtitusi dari huruf vokal.
5. Bermasalah dengan gugus konsonan.
6. Menggunakan kata 'uh' ketika menyisipkan kata-kata.


Untuk mendeteksi gangguan FAS ini harus melibatkan ahli saraf (untuk mendeteksi adanya cacat neurologis), radiolog (untuk mendeteksi cedera, fungsi, struktur atau sirkulasi darah di otak), psikolog (untuk mempelajari dan menganalisis psikologis pasien) serta patolog bicara (untuk menilai cara membaca, menulis dan bahasa pasien). Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik lengkap mulai dari mulut seperti gerakan rahang, lidah dan bibir.

Hingga kini belum ada obat yang bisa digunakan untuk mengobati FAS, tapi terapi berbicara telah menunjukkan beberapa perbaikan pada diri pasien. Perawatan yang dilakukan bagi pasien FAS bertujuan untuk mengurangi aksen asing sehingga bisa berbicara normal lagi.(ver/ir) sumber: detik health

Thursday, February 18, 2010

Kamus Echols-Shadily Salah?


Zahra, mahasiswi berparas lembut, mencemberuti Kamus Inggris-Indonesia susunan John M Echols dan Hassan Shadily. Pasalnya, kamus itu tak memasang lema swidden, istilah yang dia temukan saat membaca sebuah teks geo-antropologi. Sebuah kamus memang tak mungkin memuat semua kata yang beredar dalam masyarakat. Kamus Echols-Shadily, menurut pengantarnya, ”...mencakup sebagian besar kata dan ungkapan Inggris yang paling umum dipakai di Amerika”. Artinya, masih ada kata dan ungkapan Inggris lain yang ditepis karena tak biasa digunakan di negeri itu.

Suatu kamus bahasa asing, termasuk Kamus Echols-Shadily (KES), tentu merefleksikan latar kultural penyusunnya. Kata swidden, tentang perladangan (berpindah), mungkin tak penting bagi kebanyakan orang Amerika yang bukan peladang tanah kering. Swidden ”hanya” merepresentasikan partikularisme budaya atau secuil wilayah geografi tropik yang jauh dari pengalaman hidup mereka. Sebaliknya, sebagian masyarakat kita masih bergumul di lahan tandus untuk memenuhi kebutuhan subsistensinya. Antropolog Barat lazim menggunakan shifting cultivation sebagai konsep perladangan.

KES ternyata juga menyimpan soal lain, yaitu pilihan ejaan pada ”kesusastraan” dalam penjelasan lema literature; dan ”tanpa keritik” untuk uncritical. Pengejaan ini mengingatkan kita pada pendirian Sutan Takdir Alisjahbana dalam mempertahankan bunyi /ee/ yang terjepit di antara dua konsonan sehingga lahir, misalnya, sastera dan Inggeris, bukan sastra dan Inggris. Perbedaan itu akhirnya hanya dianggap sebagai ragam manasuka meski pilihan yang dianjurkan adalah versi terakhir. Begitu pilihan dijatuhkan, penerapannya harus konsisten.

Namun, konsistensi itu kacau dalam KES ketika mengeja kata serapan dari beberapa kosakata Inggris yang berakhir -ive. Contoh: deductive dan inductive diserap menjadi ”deduktip” dan ”induktip”, bukan ”deduktif” dan ”induktif” sejalan pedoman pengindonesiaan nama dan kata asing Pusat Bahasa. Demikian pula active menjadi ”aktip”, tetapi anehnya passive diserap ”pasif”, lalu passively menjelma ”dengan pasip”. Jelas, ada ketidaktaatasasan dalam ejaan serapan.

Yang mengganggu, KES memilih kosakata Indonesia yang berakibat salah makna. Itu terlihat dalam lema alter yang diperikan ”merubah” dan ”mengubah”; dengan contoh kalimat: I will have to alter this dress, ”Saya harus merubah baju ini”. Artinya, menyulap baju jadi rubah alias serigala. Rupanya, terjadi kebingungan membedakan kata dasar ubah (lain, beda) dan rubah (jenis serigala). Hal serupa muncul dalam to make over dan to make a change, keduanya diterangkan ”merubah”. Kebingungan makin menjadi-jadi dalam penjelasan lema vary: ”merobah”, ”merubah-rubah”, ”mengubah-ubah”.

Kamus Echols-Shadily yang dipeluk Zahra di taman sastra itu bertarikh 2005 (cetakan ke-26); sama isi dengan kamus serupa milik saya terbitan 1976 (cetakan pertama). Maka, setakat kini, 34 tahun sudah kamus itu menjadi harta karun milik saya. Sebuah piranti kultural yang andal, tetapi juga perlu ditilik ulang di sana-sini untuk edisi mendatang.

KASIJANTO SASTRODINOMO Pengajar pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia,Jumat, 19 Februari 2010 | 03:15 WIB

Tuesday, February 16, 2010

6.000 Program Studi Belum Terakreditasi



Sebanyak 6.000 dari total 15.600 program studi yang ada di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, belum terakreditasi. Tahun 2010 ditargetkan ada 4.000 program studi yang akan diakreditasi, sisanya ditargetkan terakreditasi pada 2011. Jika masih ada program studi yang belum terakreditasi, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mulai tahun 2012 program studi yang tidak terakreditasi akan ditutup.

”Peraturan yang ada saat ini hanya mewajibkan program studi memiliki izin. Akreditasi baru menjadi pilihan. Namun, dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005, yang akan berlaku tahun 2012, semua program studi harus terakreditasi,” kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal seusai menjadi pembicara kunci pada Lokakarya Pendidikan Pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Selasa (16/2) di Solo, Jawa Tengah.

Program studi yang belum terakreditasi termasuk program studi untuk jenjang S-2 dan S-3. Program studi yang tidak terakreditasi tidak berhak untuk mengeluarkan ijazah bagi lulusannya. Setiap lima tahun, akreditasi harus diulang untuk memantau kualitas.

”Tahun ini kami mengeluarkan dana untuk membantu akreditasi 4.000 program studi karena banyak yang mengajukan, hanya saja terbentur biaya sebesar Rp 22 juta per program studi,” kata Fasli.

Dengan akreditasi, menurut Fasli, akan menjaga program studi tetap berkualitas, termasuk program studi di jenjang S-2 dan S-3. Ia menambahkan, program pascasarjana pada masa depan akan menjadi sektor yang berkembang. Undang-Undang Guru dan Dosen yang mengatur bahwa dosen minimal harus S-2 menunjukkan potensi program pascasarjana.

”Dosen di perguruan tinggi swasta yang belum S-2 mencapai 70 persen. Profil pengajar di akademi, sekolah tinggi, dan politeknik kebanyakan hanya S-1 atau bahkan D-4 karena aturannya dulu memang tidak mengharuskan demikian, sedangkan di perguruan tinggi negeri tidak sampai 100 orang yang belum S-2,” kata Fasli.

Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di dunia pendidikan, pemerintah, menurut Fasli, pada 2010 memberikan beasiswa program doktor untuk 8.000 orang dan program master untuk 12.000 orang.

”Lima tahun ke depan, dosen PTN dan PTS kita semuanya minimal sudah S-2,” kata Fasli. (EKI) SUKOHARJO, KOMPAS.com

Tiras dan Royalti


Tiras buku yang kecil menjadi penyebab rendahnya royalti yang diterima para penulis buku. Hal ini berdampak pada kurangnya minat para intelektual Indonesia untuk menulis buku.

”Sejauh ini, tiras buku umumnya adalah 3.000 eksemplar. Untuk buku yang bagus, buku-buku itu baru habis setelah enam bulan. Dan, penerbit rata-rata memberikan royalti 10 persen brutto dikurangi pajak penghasilan 10 persen atau 15 persen neto,” ujar Firdaus Umar dari Penerbit Mutiara Sumber Widya Jakarta dan Angkasa, Bandung, kepada Kompas, Selasa (16/2) di Jakarta.

Dalam hal penerbitan buku, umumnya penerbit menangani semua seluk-beluk penerbitan sejak naskah disetujui, digarap tata letak dan sampul, pencetakan, hingga distribusi. Penerbit pula yang menentukan harga buku. ”Jika buku baru itu dijual Rp 50.000, misalnya, penulis akan mendapatkan royalti Rp 4.250 per buku, yaitu 10 persen dari harga buku dikurangi pajak penghasilan 10 persen,” kata Firdaus Umar.

Ia mengatakan, selama ini penerbit rata-rata menerbitkan 3.000 buku per judul. Jika buku tersebut habis terjual, misalnya, penulis akan mendapatkan royalti Rp 12.750.000. ”Jumlah itu baru bisa dicapai setelah sekian lama dan penulis akan mendapatkan laporan setiap enam bulan. Dari penerbit, toko buku mendapatkan potongan 30 persen. Dengan demikian, penerbit mengantongi 60 persen dari harga buku,” kata Firdaus Umar.

Kecilnya royalti dan tiras itulah yang sering kali menyurutkan niat para penulis untuk membuat buku. Dan, untuk sejumlah penerbit, kini lebih baik mengalihkan penerbitan pada buku agama atau buku terjemahan.

”Sulitnya mendapatkan naskah asli lokal ataupun nasional ini perlu diangkat dalam Konferensi Kerja Ikatan Penerbit Indonesia. Masalah ini harus dipecahkan,” ujar Firdaus.

Dampak

Sementara itu, Wandi S Brata, Direktur Penerbit Gramedia Pustaka Utama, mengemukakan, memang rupiah yang diperoleh dari buku itu kecil dan tidak menarik bagi orang-orang miopi.

”Tetapi, kita sering lupa, buku ini merupakan personal branding atau pembangun citra. Pendapatan memang tidak seberapa, tetapi dengan hadirnya buku itu, sang penulis akan dianggap sebagai ahlinya. Dampak lebih lanjut, sang penulis akan sering diundang untuk berbicara mengenai apa yang ditulis. Hasil sampingan ini bisa jauh lebih besar dari royalti buku,” ujarnya.

Secara terpisah, Heruprajogo Moektijono, ayah siswa SMA Tobi Moektijono, yang menulis buku Kumpulan Soal-soal Matematika Unik, di Jakarta, Senin (15/2), mengatakan, minat baca masyarakat yang masih rendah membuat buku-buku serius, seperti buku matematika, tidak terlalu diminati pasar. Jika berbicara soal pendapatan, buku dengan genre itu sebenarnya tidak terlalu menguntungkan. ”Saya sengaja memilih penerbit besar supaya lebih mudah pemasarannya dan percaya laporan penjualannya. Honor yang didapat hitungannya 10 persen dari harga jual setiap buku,” ujarnya

Menurut Heruprajogo, sebenarnya honor dari penerbitan buku anaknya tidak sebanding dengan biaya untuk menghasilkan soal-soal unik matematika ala Tobi. ”Tapi, yang penting ilmu yang dimiliki anak saya bisa disebarluaskan agar anak-anak lain menyukai matematika,” ujarnya.(TON/ELN)JAKARTA, KOMPAS.com -

Thursday, February 11, 2010

Viktor Yanukovich, Anak Nakal Jadi Presiden


Viktor sering diplesetkan menjadi Pikiran Kotor. Tapi kali ini Anak bernama Viktor yang terkenal nakal, sekarang menjadi presiden. It's Great!

Ketika pengadilan Ukraina membatalkan sejumlah besar perolehan suara Viktor Yanukovich pada pemilihan umum 2004 karena dianggap sebagai hasil kecurangan, dunia mencatat Revolusi Oranye yang dikumandangkan di Ukraina berhasil menggeser orientasi negara bekas bagian Uni Soviet itu menuju pro-Barat.

Akan tetapi, lima tahun setelah revolusi tersebut, target Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa tidak juga tercapai. Bahkan, lebih buruk dari itu, pemerintahan pro-Barat Presiden Viktor Yushchenko dan Perdana Menteri Yulia Tymoshenko tidak mampu membawa warga Ukraina keluar dari derita ekonomi. Pada 2009, ekonomi Ukraina menyusut sekitar 15 persen dengan tingkat inflasi mencapai 16,4 persen akibat imbas krisis ekonomi global.

Fakta selama lima tahun pemerintahan pro-Barat juga menunjukkan, Ukraina tetap mempunyai ketergantungan tinggi terhadap Rusia, baik dalam hal ekspor maupun impor, terlebih lagi kebutuhan bahan bakar dan gas. Meskipun Yushchenko pro-Barat, pada kenyataannya negara-negara Barat pun tidak mudah menerima sebuah negara baru menjadi bagian dari ”keluarga” mereka.

Dalam kondisi seperti itulah sosok Viktor Fyodorovich Yanukovich, yang menempatkan dirinya sebagai pemimpin oposisi pasca-kekalahan oleh Revolusi Oranye, menjadi pilihan warga Ukraina. Mantan perdana menteri Ukraina yang juga pernah dipenjarakan pada era Soviet itu adalah seorang bapak dua anak yang memiliki kegemaran beternak burung merpati dan bermain tenis.

Yanukovich lahir dari sebuah keluarga kelas pekerja di Donetsk, wilayah penambangan batu bara di Ukraina. Sejak kecil dia berbahasa Rusia dan mendalami teknik-mekanik melalui latihan-latihan dan kuliah jarak jauh dari Institut Politeknik Donetsk.

Masa kecil yang sulit

Yanukovich adalah tipikal anak kelas pekerja yang tidak gampang untuk bisa bersekolah tinggi. Ibunya adalah seorang perawat dari etnis Ukraina, tetapi belum banyak dikenalnya karena meninggal dunia ketika Yanukovich berusia dua tahun.

Ketika tumbuh remaja, dia juga ditinggal ayahnya sehingga Yanukovich kemudian tinggal bersama neneknya. Dia selalu menganggap dirinya seorang Ukraina. ”Masa kecil saya sangat sulit dan sering kelaparan. Saya tumbuh tanpa seorang ibu, yang meninggal ketika saya berusia dua tahun. Saya pergi ke mana-mana bertelanjang kaki. Setiap hari saya berjuang untuk hidup saya,” ujarnya mengenang masa kecilnya.

Pada usia 17 tahun, 15 Desember 1967, Yanukovich dihukum penjara 3 tahun karena terlibat dalam perampokan dan penyerangan ringan. Dia menjalani hukuman di penjara Kremenchuk, tetapi kemudian dibebaskan setelah 7 bulan karena berperilaku baik. Yanukovich juga pernah dipenjara 2 tahun pada 1970 karena pencurian dan kekerasan. Namun, pada 27 Desember 1978, pengadilan wilayah Donetsk menghapus catatan kriminalnya itu. Yanukovich sendiri menyebut kejahatan-kejahatan yang membuat dia diadili itu adalah ”kesalahan-kesalahan masa muda”.

Dia memasuki dunia kerja sebagai manajer transportasi di industri penambangan batu bara. Posisinya itu kemudian mengantar dia menjadi anggota Partai Komunis Uni Soviet. Sejak itulah jalan baginya untuk berkarier politik pun terbuka.

Menyadari berbagai kekurangannya, Yanukovich rajin untuk terus belajar dan menimba ilmu. Hasilnya, pada 2001 dia lulus dari Akademi Perdagangan Luar Negeri, Ukraina, dengan gelar master di bidang hukum internasional. Belakangan dia juga dianugerahi gelar doktor dan kemudian profesor.

”Penjahat politik”

Ketika pemilu tahun 2004 diselenggarakan, Yanukovich, yang ketika itu adalah calon terkuat, secara drastis berbalik posisinya menjadi ”penjahat politik” gara-gara pemimpin Rusia ketika itu, Vladimir Putin, memberikan selamat kepadanya, padahal komisi pemilu Ukraina belum mengumumkan siapa pemenangnya.

Ungkapan selamat dari Rusia itu langsung membuat para pengamat internasional meyakini bahwa dalam pemilu tersebut terjadi kecurangan yang menguntungkan Yanukovich. Apalagi, negara-negara Barat, ketika itu, sangat ingin Ukraina dipimpin tokoh yang lebih pro-Barat ketimbang pro-Rusia. Hasilnya, Yanukovich dinyatakan kalah dalam pemilu yang dimenangi Yushchenko itu.

Sejak itulah Yanukovich, pemimpin partai oposisi yang sangat berpengaruh, Party of Regions (sejak 1997 sampai sekarang), sangat berhati-hati dalam memperlihatkan hubungannya dengan Rusia. Dia menyatakan mendukung sebuah negara Ukraina yang kuat, independen, dan netral. ”Saya telah melakukan segala hal untuk menghentikan kegilaan ini selama lima tahun terakhir. Tujuan apa yang disebut Revolusi Oranye adalah untuk melemahkan Rusia, tetapi tidak menguatkan negara kita,” katanya dalam wawancara televisi baru-baru ini.

Meskipun dikalahkan Yushchenko, Yanukovich tidak pernah dendam terhadap rival politiknya itu. Dia menerima posisi sebagai perdana menteri, mendampingi Yushchenko sebagai presiden pada 4 Agustus 2006, meskipun kemudian dia mundur lagi pada 18 Desember 2007 seiring dengan kekalahan partainya dalam pemilu sela.

Yanukovich menolak keinginan sejumlah pendukung Revolusi Oranye agar Ukraina menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Meskipun demikian, dia juga menyerukan agar Ukraina meningkatkan hubungan dengan Uni Eropa.

”Saya rasa kita harus bersatu memerangi krisis dan kemiskinan. Kemiskinan berat yang diderita jutaan rakyat Ukraina adalah musuh sesungguhnya Ukraina,” ujarnya pada awal 2010, seperti dikutip Al Jazeera.

Yanukovich pun tidak mau lagi mengulangi kesalahan pada 2004. Dia menggunakan konsultan politik AS, Paul Manafort, yang banyak mendukung sukses kandidat Partai Republik untuk memperbaiki citranya sekaligus menyusun strategi kampanye yang jitu. Dia tidak mau lagi menang dengan cara yang curang.

Hasilnya, para pengamat internasional pun memuji pemilu Ukraina 2010 sebagai pemilu yang baik, transparan, dan bersih. Itu adalah legitimasi yang kuat buat Yanukovich meskipun kubu lawannya, Tymoshenko, terus berusaha meniup-niupkan adanya kecurangan yang dilakukan kubu Yanukovich. (Reuters/AP)

Kompas Jumat, 12 Februari 2010 | 03:33 WIB, Rakaryan Sukarjaputra

Sunday, February 07, 2010

Oscar untuk AVATAR


Nominasi Academy Awards ke-82 tidak jauh berbeda dibanding nominasi Golden Globe Awards, yang diumumkan 17 Januari lalu. Film ”Avatar” diduga akan merajai malam penganugerahan Oscar, 7 Maret mendatang.

Film karya sutradara James Cameron itu diunggulkan di sembilan kategori, yakni film, sutradara, sinematografi, tata artistik, penyuntingan, musik film (original score), penyuntingan suara, mixing suara, dan efek visual terbaik. Di ajang Golden Globe Awards, film yang menggunakan teknologi gambar komputer (CGI) tiga dimensi terbaru ini meraih gelar Film Drama Terbaik dan Sutradara Terbaik.

Film karya mantan istri Cameron, Kathryn Bigelow, juga meraih jumlah nominasi yang sama. The Hurt Locker, film karya Bigelow tentang kisah prajurit AS di medan perang Irak, bersaing dengan Avatar di hampir semua kategori yang sama, kecuali di bidang tata artistik dan efek visual.

Sebagai gantinya, pemeran utama The Hurt Locker, Jeremy Renner, masuk dalam unggulan pemeran utama pria terbaik dan skenario film itu, yang ditulis Mark Boal, menjadi salah satu nomine di kategori skenario asli terbaik.

Hal istimewa lain dalam pengumuman nominasi Oscar tahun ini adalah ditambahnya daftar unggulan untuk kategori film terbaik, dari lima film menjadi sepuluh film. Menurut The Wall Street Journal, seperti dikutip kantor berita AP, Rabu (3/2) petang, penambahan jumlah nomine tersebut merupakan usaha untuk menaikkan rating acara siaran langsung penganugerahan Oscar yang akan digelar di Kodak Theatre, Hollywood, AS.

Peluang

Dari sepuluh nomine, baru setengahnya yang sudah diputar di Indonesia, yakni Avatar, The Hurt Locker, District 9, Inglourious Basterds, dan film animasi Up. Sementara lima film unggulan lain, yakni An Education, Precious: Based on the Novel ’Push’ by Sapphire, A Serious Man, Up in The Air, dan The Blind Side, belum bisa dinikmati penonton Indonesia di layar bioskop.

Kemungkinan paling besar meraih gelar film terbaik ada di tangan Avatar. Film ini tidak hanya sukses di pasar (memecahkan rekor Titanic sebagai film terlaris sepanjang masa dengan pendapatan total lebih dari dua miliar dollar AS di seluruh dunia), tetapi juga mendapatkan sambutan positif dari sebagian besar kritikus film.

Para kritikus film dari media berpengaruh di AS, seperti The New York Times, Wall Street Journal, Washington Post, Boston Globe, dan majalah Time, Variety, serta Rolling Stone memuji film ini. ”(Film) ini memperluas berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan oleh sebuah film,” tulis Peter Travers, kritikus film Rolling Stone, yang menyebut jenis film seperti Avatar inilah yang menjadi favorit para anggota Academy of Motion Picture Arts and Sciences, lembaga pemberi Oscar.

Tahun 1997, film Titanic, yang juga digarap secara kolosal dan penuh efek visual komputer oleh James Cameron, menyabet 11 Oscar termasuk gelar Film Terbaik. Tiga tahun kemudian, Gladiator arahan Ridley Scott meraih gelar Film Terbaik dan empat Oscar lainnya. Pada tahun 2003, pemuncak trilogi The Lord of The Rings, The Return of The King, juga mengoleksi 11 Oscar, termasuk gelar sutradara terbaik untuk Peter Jackson.

Unsur lain

Film-film tersebut juga memiliki unsur-unsur lain yang digarap tuntas, mulai dari akting, kedalaman karakter, olah imajinasi, tata artistik, editing, hingga pola rangkaian plot yang logis dan meyakinkan. Avatar memiliki semua itu.

Tidak berarti film-film lain dalam nominasi tahun ini adalah film jelek. Inglourious Basterds menjadi salah satu puncak pencapaian Quentin Tarantino dalam mengeksplorasi tema kekerasan dengan bungkus kisah kekejaman Nazi pada Perang Dunia II. Keberhasilan Tarantino mengarahkan rangkaian dialog-dialog panjang menjadi sebuah adegan puncak teror psikologis membuat dia menjadi saingan berat Cameron di kategori sutradara terbaik.

The Hurt Locker menjadi semacam antitesis Avatar yang dibuat dengan biaya hampir 300 juta dollar AS. Dengan biaya hanya sekitar 11 juta dollar AS (menurut imdb.com), Bigelow yang bekerja dengan sebuah rumah produksi independen berhasil menampilkan realitas perang di Irak yang dihadapi para prajurit angkatan bersenjata AS.

Film Up, duet sutradara Pete Docter dan Bob Peterson, selain menampilkan humor yang orisinal dan teknologi terkini di dunia film animasi, juga menyajikan cerita menyentuh tentang jurang perbedaan antargenerasi.

Sementara District 9 memberi alternatif sudut pandang dan cara penggarapan sebuah film tentang kedatangan alien ke planet Bumi. Melalui film ini, sutradara Neill Blomkamp hendak bicara tentang pluralisme dan toleransi.

Lima film lain, dilihat dari isi sinopsisnya, adalah film-film yang lebih menekankan kekuatan cerita dan akting. Sangat boleh jadi, dari sisi kekuatan cerita dan pesan yang ingin disampaikan, lima film ini lebih kuat dibanding lima film yang sudah masuk Indonesia itu.
Kompas Minggu, 7 Februari 2010 | 02:56 WIB

Friday, February 05, 2010

quote: progress, change, the life in your years that count in the long run


Foto: Indian melepas Burung, sumber: http://www.citraindahciputra.com

All progress has resulted from people who took unpopular positions. All change is the result of a change in the contemporary state of mind. Don't be afraid of being out of tune with your environment, and above all pray God that you are not afraid to live, to live hard and fast. To my way of thinking it is not the years in your life but the life in your years that count in the long run. You'll have more fun, you'll do more and you'll get more, you'll give more satisfaction the more you know, the more you have worked, and the more you have lived. For yours is a great adventure at a stirring time in the annals of men.
--Adlai Stevenson

The Shakespeare Quartos Archive


The Shakespeare Quartos Archive http://www.quartos.org is a digital collection of pre-1642 editions of William Shakespeare's plays. A cross-Atlantic collaboration has also produced an interactive interface for the detailed study of these geographically distant quartos, with full functionality for all thirty-two quarto copies of Hamlet held by participating institutions.

* The Shakespeare Quartos Archive—Hamlet Prototype

Here you can view full cover-to-cover digital reproductions and transcriptions of thirty-two copies of the five earliest editions of the play Hamlet. You can view quartos separately, or alongside any number of copies. You can search, annotate, make public or private sets of annotations, create exhibits or character cue line lists, and download and print text and images.



About the Shakespeare Quartos Archive from MITH in MD on Vimeo.

This video is an introduction to the Shakespeare Quartos Archive, a freely accessible, high‐resolution digital archive of the 32 pre‐1641 quarto edition of William Shakespeare's play Hamlet.

Monday, February 01, 2010

Reuni 31 Januari 2010




Alumni Sastra Inggris, UNS menyelenggarakan temu kangen. Reuni 31 Januari 2010 diselenggarakan di Anjungan TMII, Jkt

Tuesday, January 19, 2010

Sutradara, mantan sopir truk, sadar teknologi


James Cameron, Masa Depan Teknologi Film

Sutradara film, mantan sopir truk, James Cameron (55), mewakili generasi yang yakin masa depan teknologi. Mampu mengelola dan mengulur waktu, rela menunda bertahun-tahun tidak membuat film, hanya untuk menunggu berkembangnya teknologi.

Di film Avatar, Cameron sudah memulainya tahun 1994 dengan menulis naskah cerita 80 halaman. Setelah menyelesaikan film Titanic (1997), ia berjanji membuat Avatar yang mengandalkan aktor-aktor yang dihasilkan dari komputer dengan rencana rilis tahun 1999.

Namun, teknologi dirasa belum mampu memfasilitasi standar visual yang diinginkan Cameron. Sambil menunggu perkembangan teknologi, ia berkonsentrasi memperkaya dokumentasi Avatar. Film ini baru dirilis akhir 2009.

Avatar mengisahkan bangsa Na’vi yang menghuni satelit Pandora di bawah planet Polyphemus yang masuk tata surya Alpha Centauri. Dengan setting tahun 2154, bangsa Na’vi yang warna kulitnya biru ini kedatangan bekas personel angkatan laut Amerika, Jake Sully (Sam Worthington), yang menjalani program avatar, sebuah program yang bisa mengubah manusia menjadi Na’vi.

Istilah avatar diambil Cameron dari khazanah agama Hindu, yang berarti inkarnasi. Film berbiaya 280 juta-310 juta dollar AS ini fenomenal karena selain dirilis dalam versi 2D juga dirilis dalam format 3D, RealD 3D, Dolby 3D, dan IMAX 3D.

Kerja keras Cameron tak hanya memodifikasi sistem 3D, tetapi juga menciptakan lingkungan Pandora, mulai dari budaya, bahasa, hingga ekologi. Bahasa Na’vi diciptakan ahli bahasa University of Southern California, Dr Paul Frommer, dengan membuat kosakata 1.000 kata, sekitar 30 kata sumbangan Cameron.

Jodie S Holt, profesor fisiologi tumbuhan dari University of California, Riverside, juga dilibatkan memberi masukan.

Film sci-fi Avatar ini di sejumlah belahan dunia telah mendominasi box office dan meraup lebih dari 1,6 miliar dollar AS. Tak mengherankan jika perhelatan Golden Globes, Senin (11/1) lalu, menobatkan Avatar sebagai film terbaik drama sekaligus menjadikan Cameron sutradara terbaik.

Awalnya murahan

Cameron dilahirkan di sebuah kota Kapuskasing, dekat air terjun Niagara, Ontario, Kanada. Ayahnya, Phillip, adalah teknisi pabrik bubur kertas. Ibunya, Shirley, adalah seorang pelukis.

Cameron menganggap dirinya mewarisi sifat ibunya yang seniman-irasional dan sifat ayahnya yang rasional-disiplin. Karena itu, selain jago fisika, dia juga berminat pada teater. Selain analitis dan logis, dia juga punya khayalan tinggi.

”Saya menghabiskan waktu luang di perpustakaan dan selalu membaca buku-buku fiksi ilmiah, dari situ saya menyadari antara fantasi dan realitas itu tak jelas,” katanya. Bacaan yang ia senangi menyangkut biologi terutama mutasi genetik dan soal alien.

Cameron memulai kariernya sebagai pembuat film horor murahan. Namanya baru dikenal ketika membuat The Terminator (1984) yang naskah ceritanya ia tulis sendiri. Awalnya, tak ada studio yang mau karena disutradarai Cameron. Film inilah akhirnya yang mengangkat karier Cameron di dunia penyutradaraan.

Film Aliens (1986) dan True Lies (1994) semakin menguatkan posisi Cameron sebagai sutradara film aksi. Karakter Cameron yang mengambil gambar secara dekat dan dramatis membuat ia percaya diri membuat film romantis dramatis.

Maka, ia pun membuat Titanic (1997) dan menjadi orang pertama yang bisa menembus pendapatan 1 miliar dollar AS, tepatnya 1,8 miliar dollar AS.

Titanic juga mencetak penghargaan fantastis dengan mendapat 11 nominasi Academy Awards atau Oscar, di antaranya menang sebagai sutradara terbaik, penyuntingan terbaik, dan film terbaik.

Dalam hal pendapatan, pesaing Titanic hanya Avatar, yang ia sutradarai juga. Jika Titanic yang merajai Golden Globes akhirnya juga merajai Oscar, apakah Avatar yang merajai Golden Globes juga mampu mendominasi Oscar yang digelar Maret nanti?

Bisa jadi demikian, tetapi mengingat genre fiksi ilmiah jarang menyabet penghargaan di kategori bergengsi, tampaknya itu berat untuk Avatar. Cameron menyadarinya karena itu ia tak menyangka menyabet sutradara terbaik di Golden Globes mengalahkan mantan istrinya, Kathryn Bigelow (The Hurt Locker).

Cara kerja Cameron

Cameron memodifikasi sistem kamera sendiri dengan menggunakan kamera dengan satu body dilengkapi dua lensa high-definition agar bisa mengambil gambar 3D. Untuk menciptakan grafis presisi, aktor terlebih dulu memerankan aksi nyata, misalnya memanjat pohon.

Cameron melihat aksi itu dengan kamera, saat bersamaan para alien di lingkungan Pandora juga memainkan aksi di grafis komputer. Dengan cara ini, Cameron bisa langsung membandingkan gerakan aktor dengan gerakan alien di komputer.

Aktor juga memakai pakaian yang dilengkapi reflektor kecil, semua gerakan aktor direkam oleh 140 kamera digital. Data ini menjadi sumber membuat gerakan grafis yang natural.

Tiap aktor memakai kamera kecil yang dikaitkan di kepala untuk merekam ekspresi wajah, mata, bibir, dan semua gerakan di muka. Data kemudian dipetakan di grafis agar mimik wajah hasil rekaan komputer mirip aslinya.

Sebenarnya, sejak lama, para pencipta video game sudah menggunakan teknik ini untuk membuat gerakan tokoh di video game lebih nyata. Namun, kehadiran Avatar telah membuat penyadaran luas soal kekuatan teknologi.

Terlepas suka atau tidak suka dengan Avatar, film ini telah menjadi kunci dimulainya teknologi inovatif. Dengan revolusi 3D yang modifikasi peralatannya ia rancang sendiri, Cameron telah memberikan kontribusi akan harapan masa depan film.

Ke depannya, jika sepakat teknologi 3D adalah sebuah standar format yang harus ada, problem pembajakan bisa diminimalkan mengingat teknologi 3D tak bisa dihadirkan secara murah di ruang teater rumah.

Amir Sodikin, KOMPAS,
Rabu, 20 Januari 2010 | 04:07 WIB
(AP/AFP)

Thursday, January 07, 2010

STAFF REDAKSI = Gatra



ERA MEDIA INFORMASI, PT (GATRA)

Company Description

PT. Era Media Informasi, Adalah sebuah perusahaan penerbitan pers umum yang menerbitkan Majalah GATRA mingguan Terbit setiap hari Kamis


Dibutuhkan Segera
STAFF REDAKSI Post Date: 07 Jan 10

Kualifikasi:
* Pria, usia maksimal 35 tahun
* S-1 segala jurusan
* Pengalaman 2 tahun sebagai reporter / menulis naskah terutama di bidang otomotif

Untuk kandidat yang memenuhi kualifikasi diatas silahkan mengirimkan Resume lengkap ke:

GEDUNG GATRA
Jl. Kalibata Timur IV No. 15, Jakarta 12740

Career Level= Middle
Qualification Degree = Yr(s) Exp 1 year(s)
Job Category = Editorial / Journalism, Media & Communications - Print Media - General
Job Location = DKI Jakarta - Jakarta
Salary = Negotiable
Job Type = Full Time, Permanent

Sunday, January 03, 2010

Bikin Survei Online Gratis di http://www.kwiksurveys.com



Jaman sudah maju. Di era iptek yang melek teknologi, kini survey dapat dibuat online. Gratis lagi!!! Tinggal ngikuti petunjuk di layar, dan beres. Survei tanpa kertas alias paperless. Hasil survei langsung bisa diolah. Great!

Berikut ini kata-kata sesumbarnya:

Create online surveys and forms in minutes

100% Free and easy to use service.
Create Web forms and surveys, collect & download results
KwikSurveys offers the following benefits over traditional subscription services.

1. NO hidden charges, its FREE !
2. Unlimited number of questions, answers and surveys
3. 100,000+ users world wide
4. Secure and Reliable service
5. We do not send unsolicited emails
6. We have the simplest survey builder
7. Downloadable results CSV format (MS Word, Open office)
8. Customizable Surveys, Logo's and themes
9. Embedded surveys directly into HTML webpages, forums etc..
10. Email Notifications upon survey completion
11. Use your own email provider
12. Send surveys via our email facility
13. NO advertising
14. Surveys can be sent by email or linked to
15. Anonymous or tracked surveys
16. Results filtering
17. Updated question builder with question preview & spell checker
18. Language suport now includes unicode utf-8
19. Star rating questions
20. Multiple choice matrix questions
21. Skip logic