Wednesday, May 17, 2006

Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Music and Movement

Menumbuhkan Minat Belajar Bahasa Inggris Anak Usia Dini Melalui Music and Movement (Gerak dan Lagu)
Elisabeth Marsaulina Matondang
Guru TKK Kota Modern BPK PENABUR Tangerang, Juara I Lomba Karya Tulis HUT ke-55
BPK PENABUR, Kategori Guru TKK/SD

Abstrak
Kemampuan seseorang dalam menggunakan bahasa Inggris sangatlah dibutuhkan seiring dengan kemajuan sebuah negara. Karenanya pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional mulai diperkenalkan sedini mungkin kepada anak didik di Indonesia saat ini.

Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, tentunya proses pembelajarannya memerlukan pendekatan yang tepat dan efektif. Keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seorang guru dalam menyajikan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Sejalan dengan keberadaan seorang anak yang senang menyanyi dan bergerak maka gerak dan lagu adalah salah satu pendekatan yang sangat tepat jika digunakan sebagai sarana dalam menyajikan proses pembelajaran bahasa Inggris pada
anak usia dini. Menyajikan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak dengan tidak meninggalkan kaidah berbahasa Inggris yang baik dan benar, melalui gerak dan lagu akan memotivasi anak untuk lebih senang mempelajari bahasa Inggris. Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan.

Kemampuan guru dalam memilih lagu dan menciptakan gerakan yang sesuai dengan usia perkembangan anak akan berdampak pula terhadap berhasilnya proses pembelajaran bahasa Inggris pada anak usia dini.

Kata kunci : Gerak dan lagu, minat, anak

Abstract

Due to the development of a country, people’s ability in using English language is badly needed. Therefore in Indonesia, learning English as an international language is introduced to a child at the early age. Considering that English is a foreign language in Indonesia, an appropriate and effective approach is needed To make learning English succesful and joyful, the writer introduces music and movement method for young children. This method takes into account the characteristics of young children who enjoy singing and moving their bodies. It is believed this method will encourage and motivate the children to learn and use English.

Pendahuluan

Periode paling sensitif terhadap bahasa dalam kehidupan seseorang adalah antara umur nol sampai delapan tahun. Segala macam aspek dalam berbahasa harus diperkenalkan kepada anak sebelum masa sensitif ini berakhir.

Pada periode sensitif ini sangat penting diperkenalkan cara berbahasa yang baik dan benar, karena keahlian ini sangat berguna untuk berkomunikasi dengan lingkungannya (Maria Montessori,1991). Berdasarkan teori tersebut, adalah tepat jika Bahasa Inggris mulai diperkenalkan kepada anak sedini mungkin.

Mengingat Bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia, maka proses pembelajarannya harus dilakukan secara bertahap. Pemilihan materi yang sesuai dengan usia anak dan situasi belajar yang menyenangkan haruslah menjadi perhatian utama dalam berhasilnya suatu proses pembelajaran.

Keberhasilan proses pembelajaran Bahasa Inggris pada anak usia dini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:

1. Guru yang berkualitas, guru yang dapat menghidupkan proses kegiatan belajar mengajar.
2. Sumber dan fasilitas pembelajaran yang memadai dan memenuhi syarat adekuat).
3. Kurikulum yang baik, sederhana, dan menarik (atraktif).

Di sisi lain perlu dipahami bahwa usia dini adalah usia bermain. Setiap anak adalah pribadi yang unik dan dunia bermain serta bernyanyi merupakan kegiatan yang serius namun mengasyikan bagi mereka. Maka pendekatan yang tepat perlu diciptakan oleh seorang pendidik agar proses pembelajaran Bahasa Inggris lebih menarik dan menyenangkan tanpa meninggalkan kaidahkaidah bahasa yang benar.

Pendekatan yang digunakan hendaknya sejalan dengan tujuan pengenalan bahasa pada umummnya. Tujuan tersebut ialah supaya anak dapat memahami cara berbahasa yang baik dan benar, berani mengungkapakan ide atau pendapatnya dan dapat berkomunikasi dengan lingkungannya.

Dalam pembelajaran Bahasa Inggris banyak metode dan teknik yang dapat digunakan, di antaranya melalui:

a. Story Telling (Bercerita)
b. Role Play (Bermain Peran)
c. Art and Crafts (Seni dan Kerajinan Tangan)
d. Games (Permainan),
e. Show and Tell,
f. Music and Movement (Gerak dan Lagu) dimana termasuk di dalamnya
−Singing (Nyanyian)
−Chants and Rhymes (Nyanyian Pendek dan Sajak), dan sebagainya.

Metode dan teknik yang hendak digunakan sebaiknya dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan yang ingin dicapai. Profesionalisme seorang pendidik di dalam mengembangkan dan memanfaatkan metode dan teknik tersebut sangatlah dibutuhkan agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih baik.

Berdasarkan pengamatan penulis, ternyata Music and Movement adalah metode yang sangat berhasil jika digunakan dalam proses belajar Bahasa Inggris khususnya bagi anak usia dini. Karena pada hakekatnya Music (Musik)adalah seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu. Jadi musik ataupun lagu merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan dapat digunakan sebagai sarana dalam sebuah proses pembelajaran.

Sedangkan Movement yang berarti gerakan, berasal dari kata dasar gerak. Dan ‘gerak’ memiliki makna, suatu peralihan tempat (adanya aktifitas) yang dilakukan setelah ada dorongan (batin/perasaan). Aktifitas gerakan dapat timbul setelah seseorang mendengarkan lagu/nyanyian.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas penulis menggunakan istilah ‘gerak dan lagu’ untuk mengartikan Music and Movement.

Menggunakan Music and Movement sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran bahasa Inggris dan menyajikannya secara menarik dan menyenangkan dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar, dapat membantu anak untuk lebih senang dan giat belajar serta memudahkan anak untuk memahami suatu materi ajar. Karena dalam melakukan kegiatan belajar anak diajak untuk melakukan dan memperagakan suatu gerakan yang sesuai dengan makna dari lagu yang dinyanyikan. Jadi gerak dan lagu merupakan
suatu aktifitas yang sangat menyenangkan bagi anak.

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menitikberatkan bahasan pada pentingnya Music and Movement digunakan sebagai motivator di dalam proses belajar Bahasa Inggris pada anak usia dini.

Alasan Gerak dan Lagu perlu Digunakan dalam Proses Pembelajaran Bahasa Inggris

Music and movement memegang peranan penting dalam proses tumbuhkembangnya seorang anak. Musik dapat memperkaya kehidupan rohani dan memberikan keseimbangan hidup bagi anak. Melalui musik, manusia dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan hatinya serta dapat mengendalikan aspek emosionalnya.

Adapun nyanyian adalah bagian dari musik. Nyanyian berfungsi sebagai alat untuk mencurahkan pikiran dan perasaan untuk berkomunikasi. Pada hakikatnya nyanyian bagi anak-anak adalah sebagai:

1. Bahasa Emosi, dimana dengan nyanyian anak dapat mengukapkan perasaannya, rasa senang, lucu, kagum, haru.
2. Bahasa Nada, karena nyanyian dapat didengar, dapat dinyanyikan, dan dikomunikasikan.
3. Bahasa Gerak, gerak pada nyanyian tergambar pada birama (gerak/ketukan yang teratur), pada irama (gerak/ketukan panjang pendek, tidak teratur), dan pada melodi (gerakan tinggi rendah).

Dengan demikian bernyanyi merupakan suatu kegiatan yang sangat disukai oleh anak-anak. Secara umum menyanyi bagi anak lebih berfungsi sebagai aktivitas bermain dari pada aktivitas pembelajaran atau penyampaian pesan.

Menyanyi dapat memberikan kepuasan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi anak sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat (Joyful Learning). Dengan nyanyian seorang anak akan lebih cepat mempelajari, menguasai, dan mempraktikkan suatu materi ajar yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu kemampuan anak dalam mendengar (listening), bernyanyi (singing),berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui kegiatan ini.

Sementara gerakan (movement) merupakan bahasa tubuh. Anak mengekspresikan perasaannya melalui aktivitas gerakan setelah mendengarkan nyanyian. Anak mempunyai hubungan yang aktif dalam merespon nyanyian. Melalui gerak dan olah tubuhnya akan dapat digambarkan apa yang dirasakan dan dimengerti oleh anak tersebut terhadap musik nyanyian). Aktifitas gerakan itu sendiri sangat dibutuhkan bagi anak usia dini
dalam melatih dan mengembangkan motorik kasar mereka.

Jadi bernyanyi untuk anak-anak bukan saja menyuarakan lagu, tapi sekaligus membawakan isi dan makna nyanyian, serta meragakan nyanyian dengan gerak seperti gerak bebas atau gerak tari. Untuk itu alangkah baiknya bila guru dapat memanfaatkan dengan baik Musik and Movement dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

Nyanyian yang Baik untuk Anak-Anak

Pemilihan sebuah nyanyian (lagu) yang akan disajikan dalam proses pembelajaran haruslah sesuai untuk anak dan dapat menunjang tema ajar yang akan disampaikan. Nyanyian yang baik dan sesuai untuk anak-anak, adalah antara lain:

1. Nyanyian yang dapat membantu pertunbuhan dan perkembangan diri anak (aspek fisik, intelegensi, emosi, social);
2. Nyanyian yang bertolak dari kemampuan yang telah dimiliki anak;
a. isi lagu sesuai dengan dunia anak-anak;
b. bahasa yang digunakan sederhana;
c. luas wilayah nada s epadan dengan kesanggupan alat suara dan pengucapan anak; dan
d. tema lagu, antara lain; mengacu pada kurikulum yang digunakan.

Untuk nyanyian (lagu) anak dalam Bahasa Inggris banyak sumber yang dapat kita gunakan sebagai bahan acuan di antaranya dari:

1) The Complete Daily Curriculum for Early Childhood Book (Pam Schiller and Pat Phipps, 2002);
2) The Complete Book of Rhymes, Songs, Poems, Fingerplays, and Chants (Jackie Silberg and Pam Schiller);
3) The Giant Encyclopedia of Circle Time and Group Activities for Children 3 to 6 (Kathy Charner,1996);
4) Where is Thumbkin? (Pam Schiller and Thomas Moore,1993);
5) Creative Ressources for the Early Childhood Classroom (Judy Herr and Ivonne Libby,1995), dll.

Selain buku-buku tersebut, dapat juga digunakan berbagai CD/VCD sebagai sumber nyanyian, misalnya:

1) 80 Kidsongs (Together Again Video Production, inc.KidsongsTM and Kidsongs Kid, 2001);
2) Sing and Learn, Children Favourite Songs Series (WorldStar Music Int’l Ltd, 1998);
3) Miss Patty Cake (Integrity Music Just For Kids, 1997);
4) The Donut Man’s (Integrity Music Just For Kids, 1996), dll

Meskipun banyak buku sumber maupun CD/VCD yang bisa dipakai, namun faktor yang terpenting adalah kemampuan seorang guru di dalam memilih, menggunakan dan mengembangkan nyanyian yang ada agar nyanyian tersebut dapat disajikan dan dipahami oleh anak secara baik tanpa melupakan kaidah berbahasa Inggris yang baik dan benar.

Cara Menggunakan Music and Movement dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)?

Pembelajaran Bahasa Inggris khususnya pada anak usia dini, lebih menekankan pada pengenalan akan perintah-perintah dasar (Basic Instructions) dan pengetahuan akan nama-nama benda atau objek yang ada di sekitar mereka (Vocabulary). Maka pemanfaatan Music and Movement dalam KBM dapat dilakukan sebagai berikut.

Ketika Baru Masuk Kelas

Untuk mendapatkan atensi anak sebelum memulai pembelajaran, anak diajak untuk dapat duduk baik dengan hati yang senang (tidak dalam keadaan terpaksa). Hal ini dilakukan dengan mengajak anak menyanyikan lagu sambil menggerakkan anggota badan.

Misalnya dengan menyanyikan lagu “Sit Together” (Tune: Where Is Thumbkin?)

Sit together, sit together,
Look at me, look at me,
I am good, I am good,
Look at me, look at me.

Nyanyian (lagu) ini dapat dinyanyikan dengan posisi anak duduk membentuk lingkaran di lantai, dan bernyanyi dengan gerakan menepuk paha masing-masing. Guru sebagai model haruslah dapat menghidupkan suasana kelas agar anak merasa nyaman dengan lagu dan gerakan yang dinyanyikan bersama. Melalui nyanyian ini anak diharapkan dapat memahami makna dari lagu yang mereka nyanyikan.

Sebagai Pembuka (Doa dan Salam)

Setiap proses belajar hendaknya diperkenalkan juga kepada anak untuk berdoa dan saling mengucapkan salam. Melalui kegiatan berdoa pendidik dapat mengenalkan dan membina anak agar selalu dekat kepada Tuhan. Sebelum maupun sesudah melakukan aktivitas anak dapat diajak menyanyikan lagu doa, misalnya: lagu “ Morning Prayer” sebelum melakukan kegiatan.

Dear Lord,
Thank you for today,
Thank you for the school,
Thank you for the teachers and friends,
Help us to learn, help us to listen,
In Allah' Name. We pray, Amien.

Nyanyian ini hendaknya dilakukan dengan posisi anak berdoa. Mengajak anak untuk saling menyapa dengan baik dapat dilakukan dengan menyanyikan, misalnya:

lagu “ Hello-hello”
Hello,hello, hello and how are you?
I’m fine, I’m fine, I hope that you are too.

Ketika lagu ini dinyanyikan, anak diajak untuk saling melambaikan tangannya sebagai gerakan menyapa.

Mengucapkan salam dalam bahasa Inggris (Greeting), dapat juga dikenalkan melalui nyanyian, misalnya: lagu “Good Morning”. (Tune: Where Is Thumbkin?)

Good morning, good morning,
How are you? How are you?
Very well, I thank you.
Very well, I thank you.
How about you, how about you?
Good afternoon, good afternoon,
How are you? how are you?
Very well, I thank you,
Verry well I Thank You,
How about you, ? How about You?

Nyanyian-nyanyian tersebut hendaknya dapat dinyanyikan pada setiap proses pembelajaran berlangsung, karena penggulangan (Repetition) sangat diperlukan bagi anak usia dini dalam mempelajari hal yang baru.

Sebagai Apersepsi

Sebagai pengantar pembelajaran suatu materi ajar, guru dapat menggunakan nyanyian sebagai appersepsinya.

Contoh: Ketika mengajar dengan tema wajahku, guru dapat mengajak anak menyanyi antara lain: lagu “Happy Face” (Tune: Head and Shoulders)

Eyes, ears, mouth and nose, mouth and nose 2x
Show your happy face, smile… and laugh...,
Eyes, ears, mouth and nose, mouth and nose.

Demikian juga ketika mengajarkan tema-tema ajar lainnya, seperti tema transportasi dapat juga menggunakan lagu misalnya, “The Train”, untuk tema binatang banyak nyanyian yang bisa digunakan, antara lain, “When I Went To The Farm”, “Five Little Speckled Frogs”. Tema tentang keluarga dapat juga diperkenalkan misalnya melalui lagu “Happy Family”, dll.

Masih banyak nyanyian (lagu) anak-anak yang dapat dinyanyikan untuk appersepsi ini. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah, nyanyian yang dipilih haruslah sesuai dengan materi ajar yang akan disampaikan dan tingkat perkembangan kejiwaan anak.

Dalam Pembelajaran Inti

Pada saat kegiatan belajar mengajar berjalan, guru dapat menyelingi dengan nyanyian, bahkan dalam pembelajaran salah satu aspek bahasa itu sendiri, seperti pelafalan atau pengucapan, nyanyian dapat digunakan sebagai materi ajar.

Contoh: Untuk mengajarkan bunyi dari suatu huruf (Phonics Sound), misalnya kita dapat belajar sambil bernyanyi “Letters Sounds”

Ants on the apple, a, a, a,
Ants on the apple, a, a, a,
Ants on the apple, a, a, a,
‘a’ is the sound of ‘A’,
Balls are bouncing b, b ,b,
Balls are bouncing, b, b, b,
Balls are bouncing, b, b, b,
b’ is the sound of ‘B’,…..demikian seterusnya.

Ketika anak menyanyikan lagu ini, guru dapat sambil menunjukan kartu huruf yang dimaksud. Sehingga diharapkan anak dapat memahami bentuk hurufnya secara visual dan melafalkan bunyinya dengan baik dan benar. Contoh lain dapat dicari dari berbagai sumber yang sudah ada, atau juga diciptakan oleh guru sendiri dengan mempertimbangkan kesesuaian antara situasi dan kondisi serta materi yang akan disampaikan.

Nyanyian sebagai materi ajar, di dalam pembelajarannya tidak hanya dinyanyikan tetapi juga dibaca dan dipahami oleh anak. Karenanya materi nyanyian harus disesuaikan dengan usia anak, agar menyanyi menjadi sesuatu kegiatan yang menyenangkan bukan menjadikan beban.

Sebagai Penutup Kegiatan Belajar Mengajar

Setelah menyelesaikan proses KBM anak diajak untuk merapikan semua perlengkapannya sambil bernyanyi, misalnya dengan lagu “Clean Up Time”.

Clean up time! Clean up time!
Everything will look just fine,
We’ll pick up the things and put them all away,
We can use another day.

Melalui kegiatan ini anak dapat dilatih untuk mandiri dan mengembangkan rasa tanggung jawab mereka.

Untuk mengakhiri proses KBM nyanyian dapat juga digunakan sebagai salam penutup, misalnya lagu:

“Good Bye”
Good bye, good bye everybody,
Good bye, good bye everyboby,
Good bye, good bye everybody,
See you next time again.

Dengan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik dan variatif, tentunya dapat memotivasi anak untuk semakin senang dan menyukai pembelajaran Bahasa Inggris.

Kesimpulan

Anak usia dini pada dasarnya suka menyanyi dan melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan bagi mereka. Music and Movement adalah salah satu metode/teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris pada anak usia dini agar kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan.

Melalui nyanyian dan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, pendidik dapat menumbuhkan minat anak untuk lebih senang dan giat belajar, bahkan dapat memudahkan anak dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Anak dibuat senang, tidak bosan, dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Metode dan teknik yang baik, menarik dan atraktif bisa bermanfaat atau tidak bagi peserta didik tergantung kepada kemampuan seorang pendidik mengaplikasikannya dalam proses kegiatan belajar mengajar. Jadi pendidik yang professional dan berkualitas yang mampu menggunakan serta mengembangkan suatu metode pembelajaran dengan baik akan sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah proses pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya pada anak usia dini.

Daftar Pustaka

Armstrong, Thomas, Ph.D. (1997). Setiap anak cerdas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Cowell, Nick dan Roy Gardner. (1995). Tehnik mengembangkan guru dan siswa.
Jakarta: Grasindo
_____ Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1994). Petunjuk teknis proses belajar mengajar di taman kanak-kanak, Depdikbud
Herr, Judy dan Ivonne Libby. (1995). Creative ressources for the early childhood classroom. Delmar Publisher
Lim, Ms.Jane. I can jingle and jangle. Materi workshop pada Educators Confrence 2005, “The Living Classroom”, Sahid Jaya Hotel - March 2005
Montessori, Dr. Maria. (1991). The secret of chidhood. New York: Ballatine Books
Montessori, Dr. Maria. (1991). The discovery of the Child. New York: Ballatine Books
Pam Schiller dan Pat Phipps. (2002). The complete daily curricullum for early childhood. Gryphon house